Sabtu, 09 November 2013

2. Lingkungan Periklanan: Ekonomi, Sosial & Teknologi (first book)

CHAPTER 2

Bab 2
Lingkungan Periklanan
Ekonomi , Sosial & Teknologi
Lingkungan Periklanan  
Kekuatan-Kekuatan lingkungan selalu berubah. Perubahan dalam lingkungan periklanan menciptakan ketidakpastian, ancaman , dan peluang bagi para pengiklan. Meskipun masa depan tidak dapat terlalu diperkirakan, para pengiklan mencoba meraba apa yang mungkin terjadi. Seorang pengiklan dapat menanggapi lingkungan dalam dua cara: secara reaktif dan proaktif.
Tanggapan reaktif: ketika kita percaya kita tidak dapat mengendalikan elemen-elemen lingkungan, maka kita bersikap reaktif dan berulang kali menyesuaikan diri dengan mereka
Tanggapan proaktif: ketika kita mengira bahwa kita memiliki sejumlah kendali, maka kita akan bersikap proaktif dan mengambil langkah-langkah untuk melakukan perubahan yang menghasilkan lingkungan lebih kondusif bagi kegiatan kita.

Ekonomi dan periklanan
Kekuatan-kekuatan ekonomi dalam lingkungan periklanan mempengaruhi keputusan dan kegiatan para pengiklan maupun konsumen. Ketika ekonomi merebak, para konsumen dan bisnis memiliki uang dan kecendrungan untuk membeli, dan penjualan lebih tinggi menyulut para pengiklan untuk menaikan anggaran periklanan mereka, yang pada gilirannya menggairahkan penjualan eceran dan industri maupun media.
Pada gilirannya, berkurangnya belanja periklanan mengawali sebuah reaksi berantai  yang nerugikan media, agen-agen periklanan, dan para pemasok.
Keterkaitan antara periklanan dan ekonomi secara tradisional telah dipandang dalam dua cara: sebagian berpendapat bahwa periklanan adalah kekuatan yang berada di tangan perusahaan besar dengan anggaran periklanan raksasa yang menciptakan penghalang untuk memasuki pasar. Kondisi ini menjadikan perusahaan lain sulit memasuki pasar dan menghasilkan rendahnya kompetisi dan lebih mahalnya harga-harga produk. Para pakar lainnya berpendapat bahwa periklanan sebagai sumber informasi para konsumen yang memunginkan mereka memmilih di antara produk yang tersedia.

Sosial dan periklanan
Peran periklanan dalam masyarakat bersifat kontroversial dan, sekali, menghasilkan upaya pengekangan atau pelarangan periklanan produk atau kelompok tertentu. Kontroversi sengit ini seperti menyangkut apakah periklanan tembakau dan alkohol sebaiknya dilarang. Yang pada akhirnya akan melibatkan pertimbangan ekonomi dan isu sosial yang sangat kompleks.
Hal ini menyebabkan timbulnya beberapa kritik pada periklanan seperti periklanan menyebabkan orang membeli produk ataupun jasa yang tidak mereka butuhkan.
Salah satu kritik umum lain terhadap periklanan bahwa hal tersebut melanggengkan penciptaan strereotip, proses kategorisasi individu-individu dengan memperkirakan perilaku mereka berdasarkan keanggotaan dalam satu kelas atau kelompok tertentu.

Teknologi dan Periklanan
Perkembangan teknologi memberikan banyak peluang penting bagi para pengiklan yang dapat memanfaatkan mereka untuk memuaskan kebutuhan konsumen, Salah satu pendukung teknologi ini adalah adanya media internet.

Internet dan periklanan
Internet adalah sebuah kenyataan yang tidak lagi dapat diabaikan oleh para pengiklan dan pemasar. Satu keuntungan yang membedakan internet dengan media periklanan lain adalah keandalannya, Internet memungkinkan untuk tidak hanya mencatat jumlah hit pengunjung namun juga memproyeksikan biaya spesifik untuk menghadirkan target pengunjung ke situs-situs.

Para pengiklan, agen, media dan khalayak semuanya adalah bagian sebuah lingkungan lebih besar, mempengaruhi dan dipengaruhi ekonomi, masyarakat dan teknologi. Dampak elemen-elemen lingkungan yang kompleks ini dapat positif ataupun negatif terkadang bahkan keduanya.
Periklanan adalah sumber informasi para konsumen dan sumber kekuatan pasar bagi para pengiklan, namun, periklanan telah dituduh merugikan masyarakat karena ia lebih dari sekedar menjual produk. Ia juga dapat membentuk kecendrungan dan sikap sosial secara kuat. Dengan internet, sebuah perusahaan dapat menyajikan kombinasi iklan, informasi, hiburan yang berhubungan dengan produk mereka kepada para konsumen. Para konsumen akhirnya memutuskan apakah mereka ingin lebih mengetahuinya atau bahkan memesannya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar